Resensi Teologi Perjanjian Baru

 

Resensi Buku

Trys Nugrah Tumba’ Ruru

Pendahuluan

 


                Buku Teologi Perjanjian 1 ditulis oleh Donal Guthrie, terjemahan oleh Lisda T Gamadhi. Judul asli buku ini ialah New Testament Theology. Jilid 1 dengan judul Allah, Manusia, Kristus. Catakan ke-2 jakarta, 1992. ISBN 979-415-562-4

                Isi dari buku ini terdapat 3 pembahasan yaitu mengenai Allah sebagai pencipta, sebagai Bapa dan sebagai Raja, dan sifat Allah. Pembahasan selanjutnya mengenai manusia membahas tentang manusia itu sendiri dan proses kehidupan dan bagaimana hubungan manusia dengan Allah. Pembahasan juga mengenai Yesus sebagai manusia dan sampai kepada peristiwa mengenai Kristus.

Deskripsi

                Pemahaman banyak orang dalam Perjanjian Baru tidak dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Hal yang bisa dilakukan adalah mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang merujuk pada apa yang seharusnya selalu tersembunyi sebagai misteri yang sangat dalam. Namun dalam Perjanjian Baru memberikan kita bahwa mengetahui apa yang perlu kita ketahui mengenai Allah, hal ini adalah keyakinan dasar yang memberikan corak pada perjanjian Baru.

                Walaupun ada beberapa dalam bagian Perjanjian Baru yang memberikan penekanan lebih dalam pada aspek-aspek tertentu daripada aspek-aspek yang lainnya, namun tidak terdapat kesan adanya pertentangan-pertentangan. Allah disebut sebagai pencipta, Bapa dan Raja dan penggabungan ketiga aspek tersebut memperluas wawasan pengertian tentang Allah, tetapi tidak pernah diperlihatkan bahwa aspek yang satu bertentangan dengan aspek yang lainnya. Sang pencipta adalah Bapa dan Raja; dan Raja itu tidak pernah bertindak dengan sewenang-wenang karena ia juga adalah Bapa.

                Dalam gelar-gelar maupun dalam sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Perjanjian Baru, ada beberapa gabungan-gabungan  yang luar biasa yang mungkin pada mulanya nampak bertentangan. Paradoks itu ialah kasih dan murka Allah, kebaikan dan kekerasan Allah, kemurahan dan keadilan Allah; hal-hal ini merupakan contoh pernyataan-pernyataan yang nampaknya bertentangan tetapi meski pun demikian betul-betul seimbang dalam sifat Allah. Hal-hal itu juga terdapat dalam watak manusia akan dianggap sebagai pertentangan namun dapat hadir bersama-sama dalam diri Allah tanpa adanya masalah.

                Pendekatan pada teologi Perjanjian Lama memerlukan pemahaman yang benar tentang Allah dan hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Tidak mungkin memahami secara benar tentang pribadi Kristus apabila mempertahankan pengertian yang salah tentang Allah. Seandainya Allah dianggap sebagai seorang dewa yang murka dan perlu ditentramkan, maka tentu saja hal ini akan mewarnai pengertian tentang misi Kristus. Allah yang memelihara dan menciptakan dan memelihara makhluk-makhluk ciptaan-Nya adalah juga Allah yang bertindak dalam penebusan mereka.

                Banyak orang meyakini bahwa Kosmos itu adalah dunia milik Allah, namun dunia ini berada dibawah pengaruh si jahat, sehingga kata “dunia” dapat digunakan untuk manusia yang bermusuhan dengan Allah. Dengan demikian tak dapat dielakkan adanya suatu kesan dualisme, tetapi dualisme itu tidakpernah bersifat etis saja. Kesan itu paling jelas muncul dalam tulisan-tulisan Yohanes dan Paulus. Adapula kesepakatan pendapat bahwa kuasa-kuasa rohani memiliki pengaruh yang kuat. Malaikat-malaikat yang baik disebutkan dalam banyak kitab Perjanjian Baru dan pembahasan tentang dunia menurut  Perjanjian Baru tidak lengkap tanpa pembahasan tentang malaikat-malaikat itu. Mereka adalah pelayan-pelayan Allah yang memiliki tugas utama menyampaikan berita kepada manusia.

                Ada hal yang lebih penting untuk mengerti misi Yesus ialah suatu pemahaman tentang latar belakang kekuatan rohani yang jahat. Roh-roh jahat banyak dibicarakan dalam Perjanjian Baru dan kegiatan-kegiatan roh-roh itu dikerahkan untuk melawan Roh Allah. Selalu terdapat bukti adanya bentrokan antara Allah dengan Iblis walaupun hasil akhirnya selalu pasti. Apa yang masih merupakan bayang-bayang dalam kitab-kitab perjanjian baru lainnya, akhirnya terungkap dengan jelas dalam kitab wahyu yang menyatakan bahwa iblis dibinasakan.

                Pandangan Perjanjian Baru mengenai manusia harus disimpulkan dari bahan-bahan yang jelas berbeda-beda. Paulus lah yang paling mendekati suatu ulasan psikologis tetapi pandangannya tidak tersusun secara sistematis. Perjanjian baru tidak mendefinisikan manusia secara analitis, tapi ada perbedaan yang mendasar, yaitu dalam hal-hal yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Keadaan manusia seutuhnya dilihat dari adanya hubungan dengan Allah atau tidak adanya hubungan dengan Dia.

                Dosa manusia di dapatkan dalam aneka ragam bentuk seperti utang, pelanggaran, kedurhakaan, perhambaan, dusta. Manusia telah memberontak terhadap Allah. Manusia tidak menaati hukum Allah. Manusia telah membiarkan diri mereka menjadi hamba dosa, dan dengan usahanya sendiri ia tidak dapat melepaskan dirinya dari ikatan itu. Manusia digambarkan sebagai orang yang buta terhadap kemampuan dasarnya, karena dosa telah mengakibatkan manusia tidak mempedulikan Allah dan tidak memiliki penilaian yang benar terhadap dirinya sendiri. Dosa dipandang secara khusus.

                Perjanjian Baru memperlihatkan Yesus sebagai makhluk yang agung dan luhur yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada, dengan kata lain sebagai anak Allah, yang datang untuk menyelamatkan umat manusia. Perjanjian Baru memperlihatkan sebagai seorang manusia yang sempurna. Dari segi manusia dan menghubungkan pernyataan tentang Yesus sendiri yang luar biasa serta pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh orang-orang lain mengenai Yesus, melalui fakta kemanusiaan-Nya.

Evaluasi Dan Rekomendasi

                struktur bahasa dari buku ini bagus untuk pembaca. Penulis menggunakan bahasa yang baik dalam penulisan buku ini, sehingga pembaca nyaman membacanya. Penulis menyusun pokok pembahasan dengan baik sehingga antara pembahasan satu dan yang lainnya tidak berserakan. Hal yang berkaitan dengan mata kuliah Teologi Perjanjian Baru sangat berkaitan karena dalam buku ini membahas secara khusus mengenai Allah, Manusia, Kristus. Pembahasan ini sangat berkaitan dengan matakuliah Teologi Perjanjian Baru.

Komentar